Selasa, 01 November 2011

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN

BAB I
PENDAHULUAN

1.1     Latar Belakang        
Pembangunan kebudayaan yang diarahkan untu membangun dan memperkuat jatidiri bangsa dalam kerangka multikultur, membutuhkan pembinaan secara cermat dan penuh kesungguhan agar dapat menjadi kekuatan pemersatu bangsa. Kebudayaan nasional merupakan wadah bagi pembangunan dan pembentukan karakter bangsa, serta sarana bagi pembentukan sikap mental bangsa Indonesia yang berkualitas sehingga mampu menghadapi tantangan dan perkembangan jaman.
                Peran strategis pembangunan kebudayaan semakin dibutuhkan dalam upaya membangun identitas bangsa, pengikat nasionalisme Indonesia, serta membangun manusia Indonesia seutuhnya. Untuk itu pembangunan kebudayaan terus dibina dengan menanamkan nilai – nilai budaya yang dapat membentuk pola piker bangsa yang berorientasi pada kebersamaan, kerjasama serta kecintaan kepada tanah air dan bangsa, dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
                Berbagai upaya telah dilakukan antara lain melalui peningkatan internalisasi nilai-nilai kearifan local dalam membentuk jatidiri bangsa yang dapat menjaga keberlanjutan keragaman seni dan budaya dari seluruh daerah. Upaya melakukan revitalisasi dan reaktualisasi nilai kebudayaan serta pranata social kemasyarakatan telah menunjukan hasil yang cukup menggembirakan yang ditandai dengan semakin berkembangnya berbagai dialog local, nasional dan internasional, tumbuhnya pemahaman atas keberagaman, serta menurunnya eskalasi konflik local horizontal di dalam masyarakat.

1.2     Tujuan
Dalam makalah ini menjelaskan serta dapat menambah segala pengetahuan serta wawasan bagi saya untuk mendapatkan menentukan segala sikap dan perilaku kita dilingkungan social. Dan juga menjelaskan bagaimana peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian, mengetahui dan mengatasi segala macam kebudayaan yang terjadi.

1.3     Sasaran
Terwujudnya kesadaran masyarakat akan arti pentingnya karakter dan jati diri bangsa yang ditandai dengan kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi. Meningkatkan kesadaran budaya yang ditandai dengan sikap saling menghormati dan menghargai keberagaman budaya. Terbentuknya nilai-nilai baru positif dan produktif dalam rangka mamantapkan budaya nasional yang terwujud dalam setiap aspek kebijakan pembangunan.






























BAB II
PERMASALAHAN

2.1   Kebudayaan
                Kebudayaan di Indonesia sangat  beraneka ragam macamnya, disetiap pulau dan daerah di Indonesia memiliki sebuah budaya yang berbeda-beda, dengan pesatnya teknologi dan pengaruh luar yang kini sangat mempengaruhi berkembangnya budaya Indonesia, banyak orang yang lupa akan budayanya sendiri dan lebih mengutamakan perkembangan budaya baru yang lebih modern dan lebih menarik dibandingkan sebuah kebudayaan yang diwariskan secara turun temurun di dalam lingkungannya.
                Perumusan mengenai batasan kebudayaan banyak sekali. Diantara batasan – batasan itu terdapat suatu kesepakatan bahwa kebudayaan itu dipelajari dan bahwa kebudayaan menyebabkan orang mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan alam dan lingkungan sosialnya. Dapat diartikan bahwa manusia hidup dalam suatu lingkungan alam dan lingkungan social, hal mana berarti juga bahwa kebudayaan tidak semata-mata merupakan unsure gejala biologis. Kebudayaan mencakup semua umur yang diciptakan manusia dari kelompoknya, dengan jalan mempelajarinya secara sadar atau dengan suatu proses penciptaan keadaan – keadaan tertentu. Hal itu semua mencakup pelbagai macam teknik, lembaga-lembaga social, kepercayaan, maupun pola perilaku.
                Konsep kebudayaan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menganalisa manusia, mempunyai arti yang berbeda dengan pengertian berbudaya (cultured). Pengertian berbudaya menunjuk pada kemampuan manusia (yang berbudaya) untuk memanfaatkan pelbagai unsure peradaban masyarakat. Bagi mereka yang ingin memahami esensi hakekat kebudayaan, harus dapt memecahkan paradox-paradoks  dalam kebudayaan. Paradoks – paradox tersebut dapat mengakibatkan terjadinya masalah-masalah, oleh karena itu sifatnya fundamental, sehingga sukar untuk menyerasikan kontradiksi-kontradiksi yang ada. Paradoks-paradoks tersebut yaitu :
1.         Dalam pengalaman manusia, maka kebudayaan bersifat universal, tetapi setiap manifestasinya secara local atau regional adalah khas.
2.         Kebudayaan bersifat stabil akan tetapi juga dinamis, wujud kebudayaan senantiasa berubah secara konstan.
3.         Kebudayaan mengisi dan menentukan proses kehidupan manusia, tetapi jarang disadari dalam pikiran.
Kebudayaan juga mempunyai sifat hakikat. Sifat hakikat kebudayaan ini berlaku umum bagi semua kebudayaan di manapun juga, walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut :
1.       Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
2.       Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkuta.
3.       Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah-lakunya.
4.       Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

2.2    Kebudayaan Mencerminkan Sikap Kepribadian
                Berbicara mengenai kepribadian dan kebudayaan, tidak terlepas dari hubungan antara masyarakat dan kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan atau abstraksi perilaku manusia. Kepribadian mewujudkan perilaku manusia. Perilaku manusia dapat dibedakan dengan kepribadiannya, karena  kepribadian merupakan latar belakang perilaku yang ada dalam diri seorang individu.
                Dalam menelaah pengaruh kebudayaan terhadap kepribaduan, sebaiknya dibatasi pada bagian kebudayaan yang secara langsung mempengaruhi kepribadian. Tipe – tipe kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni :
1.       Kebudayaan – kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Di sini dijumpai kepribadian yang saling berbeda antara individu – individu yang merupakan anggota suatu masyarakat tertentu, karena masing-masing tinggal di daerah yang tidak sama dan dengan kebudayaan – kebudayaan khusus yang tidak sama pula.
2.       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda (urban dan rural ways of life). Misal perbedaan antara anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak di kota terlihat lebih berani untuk menonjolkan diri di antara teman – temannya dan sikapnya lebih terbuka untuk menyesuaikan diri dengan perubahan social dan kebudayaan tertentu. Sedangkan seorang anak yang dibesarkan di desa lebih mempunyai sikap percaya diri dan lebih banyak mempunyai sikap menilai (sense of value).
3.       Kebudayaan khusus kelas social. Di dalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan social karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu pula.
4.       Kebudayaan khusus atas agama. Agama juga mempunyai pengaruh besar di dalam membentuk kepribadian seorang individu. Bahkan adanya bebagai madzhab di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda – beda pula di kalangan umatnya.
5.       Kebudayaan berdasarkan profesi. Pekerjaan atau keahlian juga memberi pengaruh besar pada kepribadian seseorang. Kepribadian seorang dokter, misalnya berbeda dengan kepribadian seorang pengacara, dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara – cara mereka bergaul.

2.3  Keanekaragaman Budaya
                Kebudayaan Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya Indonesia sangat membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan perubahan pola hidup masyarakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan budaya local.
                Banyak factor yang menyebabkan budaya local dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu Negara sebenarnya merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya local mulai dilupakan.
                Faktor lain yang menjadi masalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya peranan budaya local. Budaya local adalah identitas bangsa. Sebagai identitas bangsa, budaya local harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar tidak dapat diakui oleh Negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian Negara karena suatu Negara juga membutuhkan input – input dari Negara lain yang akan berpengaruh terhadap perkembangan di negaranya.
                Dimasa sekarang ini banyak sekali budaya – budaya kita yang mulai menghilang sedikit demi sedikit. Hal ini sangatlah berkaitan erat dengan masuknya budaya – budaya ke dalam budaya kita. Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian. Dulunya dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan tertutup. Akan tetapi akibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut berubah. Sekarang berpakaian yang terbuka (aurat) serasa sudah menjadi kebiasaan yang sudah melekat erat di dalam masyarakat kita. Sebagai contoh lain jenis-jenis makanan yang kita konsumsi juga mulai terpengaruh budaya luar. Masyarakat sekarang lebih memilih makanan – makanan yang berasal dari luar seperti KFC, steak, burger, dan lain – lain. Masyarakat menganggap makanan tersebut higinis, modern, dan praktis. Tanpa kita sadari makanan – makanan tersebut juga telah menjadi menu keseharian dalam kehidupan kita. Hal ini mengakibatkan makin langkanya berbagai jenis makanan tradisonal. Bila hal ini terus terjadi maka tak dapat dihindarkan bahwa anak cucu kita kelak tidak tahu akan jenis – jenis makanan tradisional yang berasal dari daerah asal mereka.
                Tugas utama yang harus dibenahi adalah bagaimana mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya local dengan sebaik – baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan mengharumkan nama Indonesia. Dan juga supaya budaya asli Negara kita tidak dikalim oleh Negara lain. Berikut hal – hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan budaya.

2.3.1 Kekuatan
·         Keanekaragaman budaya local yang ada di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya local yang dapat dijadikan sebagai asset  yang tidak dapat disamakan  dengan budaya local Negara lain. Budaya local yang dimiliki Indonesia berbeda – beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki cirri khas budayanya, seperti rumah adat, pakaian adat, tarian, alat music, ataupun adat istiadat yang dianut. Semua itu adalah bagian kekuatan dari bangsa ini untuk memperkokoh ketahanan budaya bangsa dimasa Internasional.
·         Kekhasan Budaya Indonesia
Kekhasan budaya local yang dimiliki setiap daerah di Indonesia memiliki kekuatan tersendiri. Misalnya rumah adat, pakaian adat, tarian, alat music, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya local ini sering kali menarik pandangan Negara lain. Terbukti banyak turis asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas suatu daerah atau mencari barang – barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan. Ini membuktikan bahwa budaya bangsa ndonesia memiliki cirri khas yang unik.

2.3.2 Kelemahan
·         Kurangnya Kesadaran Masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya local sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman . Hal ini bukan berarti budaya local tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya local juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak meninggalkan cirri khas dari budaya tersebut.
·         Minimnya Komunikasi Budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat penting agat tidak terjadi salah paham tentang budaya yang dianut. Minimnya komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
·         Kurangnya Pembelajaran Budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap penting mempelajari budaya local. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita dapat mengetahui pentingnya budaya local dalam membangun budaya bangsa serta bagaimana cara mengadaptasi budaya local di tengah perkembangan zaman.

2.3.3 Peluang
·         Indonesia dipandang dunia International karena kekuatan budayanya
Apabila budaya local dapat dijaga dengan baik, Indonesia akan dipandang sebagai Negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata International.
·         Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh rasa persatuan
Usaha masyarakat dalam mempertahankan budaya local agar dapat memperkokoh budaya bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antar budaya local sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
·         Kemajuan pariwisata
Budaya local Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi Negara. Akan tetapi hal ini juga harus di waspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang mungkin terjadi.
·         Multikulturalisme
Multikulturalisme memberikan peluang bagi kebangkitan etnik dan budaya local Indonesia. Dua pilar yang mendukung pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya (Artikel, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr. Junaidi SS MHum).

2.3.4 Tantangan
·         Perubahan Lingkungan Alam dan Fisik
Perubahan lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu Negara untuk mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan fisik, pola piker serta pola hidup masyarakat juga ikut berubah.
·         Kemajuan Teknologi
Meskipun dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya local. Misal, system sasi (Sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata cara sertamusim penangkapan ikan di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak dilupakan oleh masyarakatnya.
·         Masuknya Budaya Asing
Masuknya budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya local tetap terjaga. Dalam hal ini, peran budaya local diperlukan sebagai penyeimbang di tengah perkembangan zaman.




















BAB III

3.1      KESIMPULAN

                Perubahan Dinamis dan arus Globalisasi yang tinggi menyebabkan Masyarakat kita sebagai bangsa Indonesia yang memiliki banyak dan beragam kebudayaan kurang memiliki kesadaran akan pentingnya peranan budaya local kita ini dalam memperkokoh ketahanan budaya bangsa. Sesungguhnya Budaya local yang kita miliki ini dapat menjadikan kita lebih bernilai dibandingkan bangsa ini karena betapa berharganya nilai-nilai budaya local yang ada di Negara ini. Untuk itu seharusnya kita bisa lebih tanggap dan peduli lagi terhadap semua kebudayaan yang ada di Indonesia ini.
                Selain itu kita harus memahami arti kebudayaan serta menjadikan keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia sebagai sumber kekuatan untuk ketahanan budaya bangsa. Agar budaya kita tetap terjaga dan tidak diambil oleh bangsa lain. Karena kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya itu dan tidak pula dimiliki oleh bangsa-bangsa asing. Oleh karena itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan bangsa ini.


3.2.         REFERENSI

1.       Artikel, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr. Junaidi SS MHum.
4.       Forum Studi Fakultas Sastra UI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar