Rabu, 26 Oktober 2011

PENERAPAN ETIKA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN

PENERAPAN ETIKA PADA ORGANISASI PERUSAHAAN
            Pengertian moral seperti tanggung jawab, perbuatan yang salah dan kewajiban diterapkan terhadap kelompok seperti perusahaan, ataukah pada orang (invidu) sebagai perilaku moral yang nyata.
            Ada dua pandangan yang muncul atas masalah ini :
Ø  Ekstrem pertama, adalah pandangan yang berpendapat bahwa, karena aturan yang mengikat, organisasi memperbolehkan kita untuk mengatakan bahwa perusahaan bertindak seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa yang mereka lakukan, kita dapat mengatakan mereka bertanggung jawab secara moral untuk tindakan mereka dan bahwa tindakan mereka adalah bermoral atau tidak bermoral dalam pengertian yang sama yang dilakukan manusia.
Ø  Ekstrem kedua, adalah pandangan filsuf yang berpendirian bahwa tidak masuk akal berpikir bahwa organisasi bisnis secara moral bertanggung jawab karena ia gagal mengikuti standar moral atau mengatakan bahwa organisasi memiliki kewajiban moral. Organisasi bisnis sama seperti mesin yang anggotanya harus secara membabi buta mentaati peraturan formal yang tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih tidak masuk akal untuk menganggap organisasi bertanggung jawab secara moral karena gagal mengikuti standar morak dari pada mengkritik organisasi seperti mesin yang gagal bertindak secara moral.
Karena itu tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia, individu-individulah yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan perilaku mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh invidu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak secara bermoral.

ETIKA BISNIS DAN ISU TERKAI

ETIKA BISNIS DAN ISU TERKAIT
            Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu makna nya adalah “prinsip tingkah laku yang mengatur individu dan kelompok”. Makna kedua menurut kamus lebih penting etika adalah “kajian moralitas”. Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek.
A.      Moralitas

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
                Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moralburuk. Norma moral seperti “selalu katakana kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau cirri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televise, majalah, music dan perkumpulan.
Hakekat standar moral :
1.       Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2.       Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu.
3.       Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya)kepentingan diri.
4.       Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5.       Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu. Standar moral, demikian merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya di asosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.

B.      ETIKA
Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Ia mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita dan apakah standar itu masuk akal atau tidak masuk akal yaitu, apakah didukung dengan penalaran yang bagus atau jelek.
Etika merupakan penelaahan standar moral, proses pemeriksaan standar moral orang atau masyarakat untuk menentukan apakah standar tersebut masuk akal  atau tidak untuk diterapkan dalam situasi dan permasalahan konkrit. Tujuan akhir standar moral adalah mengembangkan bangunan standar moral yang kita rasa masuk akal untuk dianut.

RAGAM ETIKA BISNIS

RAGAM ETIKA BISNIS
            Etika Bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis ( Valasquez, 2005).
            Dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah :
1.      Pengendalian Diri.
2.      Pengembangan Tanggung Jawab Social ( Social Responsibility)
3.      Mempertahankan Jati Diri dan Tidak Mudah untuk Terombang-ambing Oleh Pesatnya Perkembangan Informasi dan Teknologi
4.      Menciptakan Persaingan yang Sehat
5.      Menerapkan Konsep “Pembangunan Berkelanjutan”
6.      Menghindari Sifat 5K ( Katabelece, Kongkalikong, KOneksi, Kolusi, dan Komisi )
7.      Mampu Menyatakan yang Benar Itu Benar
8.      Menumbuhkan Sikap Saling Percaya Antara Golongan Pengusaha Kuat dan Golongan Pengusaha Ke Bawah
9.      Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan Main yang Telah Disepakati Bersama
10.  Menumbuhkembangkan Kesadaran dan Rasa Memiliki Terhadap Apa yang Telah Disepakati
11.  Perlu Adanya Sebagian Etika Bisnis yang Dituangkan Dalam Suatu Hukum Positip yang Berupa Peraturan Perundang-undangan
Ada 3 jenis masalah yang dihadapi dalam Etika yaitu :
1.      Sistematik :
Masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis  pertanyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai system ekonomi, politik, hokum dan system social lainnya dimana bisnis beroperasi.
2.      Korporasi :
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik dan struktur organisasional perusahaan individu sebagai keseluruhan.
3.      Individu :
Permasalahan individu dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan dan karakter individual.

NILAI-NILAI ETIKA BISNIS

NILAI – NILAI ETIKA BISNIS
            Haruslah diyakini bahwa pada daarnya praktek Etika Bisnis akan selalu menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
Ø  Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
Ø  Mampu meningkatkan motifasi pekerja.
Ø  Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
Ø  Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai Etika Bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam system remunerasi atau jenjang karier.
Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah asset yang paling berharga bagi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus mempertahankan karyawannya.
Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen korporasi yakni dengan cara :
Ø  Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct).
Ø  Memperkuat system pengawasan.
Ø  Menyelenggarakan pelatihan untuk karyawan secara terus menerus.

RUMUSAN ETIKA BISNIS

RUMUSAN ETIKA BISNIS
Secara sederhana Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industry dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hokum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika Bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hokum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hokum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur, oleh ketentuan hokum.
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Management Journal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku Etika Bisnis, Yaitu :
Ø  Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam betindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat member manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
Ø  Individual Rights approach : setiap orang dalam tindakan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
Ø  Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.
Etika Bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Selasa, 18 Oktober 2011

BUKU BESAR

BAB 2
DATA KEUANGAN
1. NERACA SALDO
KOPERASI BDKI
NERACA SALDO
PER 31 DESEMBER 2010
No. RekNama Rekening Neraca Saldo 
 D  K 
1AKTIVA  
11AKTIVA LANCAR  
111Kas         50.000.000  
112Piutang Usaha         19.550.000  
113Persediaan Barang Dagangan         15.000.000  
114Sewa Dibayar Dimuka           1.000.000  
12AKTIVA TETAP  
121Peralatan Jahit  
1211Hp. Barang Dagangan         18.000.000  
1212Akum. Peny. Peralatan Jahit            1.800.000
122Kendaraan  
1221Hp. Kendaraan         30.500.000  
1222Akum. Peny. Kendaraan            3.050.000
2HUTANG  
21Hutang Usaha          25.000.000
22Hutang Service                         -
23Hutang Gaji Karyawan                         -
3MODAL  
4PENGHASILAN  
41Pendapatan Penjualan        125.000.000
5BIAYA  
51Biaya Gaji Karyawan         19.500.000  
52Biaya Sewa  
53Biaya Perlengkapan Jahit  
54Biaya Listrik & Telpon             750.000  
55Biaya Iklan                        -  
56Biaya Pemeliharaan Peralatan             300.000  
57Biaya Peny. Peralatan  
58Biaya Peny. Kendaraan  
59Biaya Lain-Lain             250.000  
Jumlah       154.850.000        154.850.000
3